Kamis, 19 Februari 2009

Hujan Tidak Salah

Awal tahun ini ternyata hujan masih saja turun. Kadang volume air yang turun tak terkira, hingga membuat beberapa wilayah di bumi mengalami banjir. Tanah longsor masih saja menjadi momok bagi penduduk yang berada di wilayah pegunungan atau perbukitan. Bahkan di beberapa daerah, tanah mengalami rekahan seperti yang terjadi di gunung kidul. Hal ini disebabkan karena tanah mengalami kejenuhan.

Hujan merupakan fenomena alami yang terjadi di bumi dalam siklus air bumi. Air permukaan bumi mengalami penguapan dan bergerak ke atas untuk berkumpul dalam kesatuan awan. Setelah awan mengalami titik jenuh, kumpulan-kumpulan uap air turun ke bumi dalam bentuk air hujan. Jika temperature terlalu rendah, maka awan tersebut akan menurunkan salju. Begitulah penjelasan awam mengenai proses hujan.

Hujan seringkali dipersalahkan karena menyebabkan berbagai bencana yang menimbulkan penderitaan manusia. Banjir, tanah longsor, dan juga akibat-akibat yang ditimbulkan. Namun perlu diingat bahwa hujan tidak pernah salah. Manusialah yang salah. Manusia yang egois. Penebangan hutan secara “brutal”, tidak adanya manajemen sampah dengan baik telah menjadikan bumi mengalami berbagai bencana yang membuat manusia menderita.

Hujan tidak pernah salah. Yang menjadikan hujan terlalu sering turun atau terlalu lama tidak turun pun juga manusia. Akibat global warming. Hujan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Tumbuhan, hewan, dan manusia membutuhkan air untuk hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar