Selasa, 03 Februari 2009

Ta’aruf aja deh!

Unie udah sering kali ditanya sama kawan2 “kapan nikah?”. Gak cuma dari kawan2 aja, namun dari pihak keluarga ternyata juga begitu. Meskipun sebenarnya orangtua Unie belum meminta Unie untuk segera menikah. Karena mereka juga menyadari kalo Unie emang belom ada calon. Beliau berdua (bapak ibu) juga merasa umur Unie belum terlalu rawan, alias umur Unie masih muda, jadi belum merasa khawatir.

Pertanyaan itu benernya jadi pisau bagi Unie juga. Bagaimana tidak? Makin didenger, makin perih, huhu.. Salah satu kakak Unie malah pernah bilang untuk segera mencari pasangan, maksimal 2 tahun aja. Yah, dikiranya cari ikan di kolam. Sepisau-pisaunya pertanyaan itu, sempat buat Unie jadi mikirin hal ini juga. Kalo ngliat dari segi umur sih, umur Unie belum termasuk usia rawan. Tapi kalo dipikir-pikir, emang kayaknya asyik kali kalo nikah muda, hehehe..

Tapi yang jadi masalah sekarang adalah Unie belum ada calon suami yang siap melamar Unie. Pernah suatu ketika ditanya sodara Unie, “udah punya pacar?” Ya Unie jawab aja “belum”. Unie emang gak mau cari pacar sih, tapi cari suami. Entar pacarannya setelah nikah aja. Jadi kan mo ngapa-ngapain udah halal. Mo kemana aja juga ada yang nemenin, udah gak perlu khawatir sama gossip atopun fitnah. Unie emang gak pernah pacaran, karena Unie pikir pacaran hanya akan menambah dosa aja, mengumbar nafsu. So, kayaknya mendingan ta’aruf aja deh. Dengan tujuan yang jelas, yakni menikah!

Pada dasarnya, Allah telah menciptakan manusia itu berpasang2an. Supaya muncul suatu ketenangan, kesenangan, ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan. Hal ini tentu saja menyebabkan setiap laki-laki dan perempuan mendambakan pasangan hidup yang memang merupakan fitrah manusia, apalagi pernikahan itu merupakan ketetapan Ilahi dan dalam sunnah Rasul ditegaskan bahwa ” Nikah adalah Sunnahnya”. Dalam kenyataannya, mencari pasangan itu gak semudah mencari ikan di kolam ikan, alias gak selamanya mudah. Masalah jodoh emang sesuatu yang ghaib dan tak terduga.

Dalam memilih pasangan, tentunya criteria satu orang dengan yang lain berbeda. Namun secara umum, Islam memberikan dua sisi yang perlu diperhatikan. Pertama, sisi yang terkait dengan agama, nasab, harta, maupun kecantikan. Kedua, sisi lain yang lebih terkait dengan selera pribadi, seperti masalah suku, status sosial, corak pemikiran, kepribadian, serta hal-hal yang terkait dengan masalah fisik, termasuk masalah kesehatan dst.

Seperti salah satu hadist dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena agamanya, nasabnya, hartanya, dan kecantikannya. Perhatikanlah agamanya, maka kamu akan selamat.” (HR. Bukhari, Muslim).

Secara umum, tipe muslimah yang kuat secara ruhiyah antara lain:
1. aqidahnya kuat
2. ibadahnya rajin
3. akhlaknya mulia
4. pakaian dan dandanya standart busana muslimah
5. menjaha kehormatan dirinya dengan tidak bercampur baur dan ikhtilath dengan lawan jenis yang bukan mahram.
6. tidak bepergian tanpa mahram atau pulang larut malam
7. ilmu pengetahuan agamanya mendalam
8. aktivitas harian mencerminkan wanita shalilhah
9. Menjaga kohormatan dirinya dengan tidak bercampur baur dan ikhtilath dengan lawan jenis yang bukan mahram
10. berbakti kepada ortu serta rukun dengan saudara
11. pandai menjaga lisan
12. pandai mengatur waktu serta menjaga amanah yang diberikan kepadanya
13. Selalu menjaga diri dari dosa-dosa meskipun kecil
14. Pemahaman syari’ahnya tidak terbata-bata
15. Berhusnuzhan kepada orang lain, ramah, dan simpatik

Wuduw, emang sulit ya jadi muslimah sejati. Secara pribadi, Unie sendiri masih merasa jauh dari yang namanya muslimah sejati seperti criteria tersebut. Ya, minimal ada niatan menuju ke sana. Meskipun saat ini belum bisa maksimal. Kalo begini, apakah Unie bisa mendapatkan suami yang sholeh ya? Hehehe.. semoga, amien.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar